2020 : His Love Endures Forever


Hi! How’s your day? This random piece was supposed to be published on the last day of December 2020 but this girl was too lazy to open the blog again ehehehe. I know it’s already February but let me say “Happy new year!” to you. How’s your first month of 2021? Not too smooth? Too tricky? Too good to be true? Well whatever it is, thank God for we still survived 2020.

Speaking of 2020, how do you think about that double 20? It wasn’t smooth, is it? Was it harder? Did it bring you burden and tears? That’s okay, 2020 messed everything. You are not alone. Mine was full of surprises, happy sad feeling along my way hehehe. 2020 was hard, harsh, exhausted yet to the worst of it i am thankful, grateful that i’m still alive, i still could work everyday (although working with PPE everyday is sickening wkwkwk), i know that my loved ones are safe and sound. That’s more than enough during this bitter season.

Merecall kembali tahun 2020, ada banyak momen yang rasanya kalau dipikir-pikir lagi masih seperti mimpi. Semua rencana tinggal rencana dan sebatas angan-angan begitu Pandemi terjadi. Sudah lupa kapan terakhir kali bersalaman, bercengkrama tanpa harus atur jarak. Sudah terbiasa tidak lagi dikenali  pasien karena hanya mata yang beradu saat tampilan ninja dengan APD almost everyday.

Tulisan ini dibuat sambil diiringi lagu “Seasons of Love” from Glee Cast, agak tersindir dengan lirik lagunya :

“Five hundred twenty five thousand six hundred minutes, how do you measure a year? In daylights, in sunsets, in midnights, in cups of coffee, in inches, in miles, in laughter, in strife, in truths that she learned? or in times that he cried? in bridges he burned? or the way that she died?”

Waktu berlalu begitu cepat, 525.600 menit alias 1 tahun sudah selesai, how do we recall the memories of 2020? apa yang ingin kau katakan untuk tahun 2020? 9 Bulan di tahun ini tergerus begitu saja dengan banyak kepahitan, ketidakpastian, kecemasan, berita duka setiap hari.

Kadang dalam lamunan journalling pagi-pagi ga jarang aku berpikir kenapa tahun ini begitu rumit dan kenapa ada tahun yang demikian beratnya diperkenankan terjadi. Ada momen di tahun ini yang membuatku merasa ingin menyerah dan rasanya ingin segera pulang mengakhiri tugasku di Sumba, tapi disaat yang sama aku ingat pesan ibuku di telepon saat itu “Jangan menyerah, tidak ada yang kebetulan terjadi. Di musim yang sulit ingatlah akan penyertaan Tuhan di musim-musim baik yang sudah terlewati, semuanya hanya sementara.”

Kembali ke lagu “Seasons of Love” ternyata ada pesan di akhir lagu yang jadi inti dan pengingat untuk bersyukur dan merayakan apapun yang sudah terjadi.

“Its time now to sing out though, the story never ends, let’s celebrate remember a year in a life. Remember the love, it’s a gift from up above, share love, give love, spread it, measure your life in love. Seasons of love”

Yes that’s it, Seasons of Love! Though in 2020 your heart broke into pieces, you lost count of your own tears, your loved one gone forever, your job was taken from you. Though in 2020 you or your family struggled with covid-19 or other medical issues, you started all over again. You did it, you survived this year! Be grateful, celebrate the faithfulness and goodness of God. Measure our life in God’s love.

My recent morning devotion through the last December always remind me of this sentence “His love endures forever” “Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setiaNya”. Even through the hardest year, know that God is faithful and His love endures forever.

Memasuki tahun 2021 rasanya ga sabar menanti musim baru yang lebih baik, yang lebih bersahabat, berharap banyak kebaikan terjadi tapi rasanya ga berani banyak berekspektasi karena takut kalau ternyata 2021 pun sama beratnya. Bulan pertama tahun ini rasanya juga tak cukup mudah dengan beberapa kejadian yang terjadi di negeri ini, covid-19 tak kunjung mereda bahkan kasus semakin jauh meningkat. Sometimes the situation makes it easier for us to worry or to be anxious about tomorrow, the day after tomorrow, about the next destination and decision in life. But life goes on, belajar percaya ditengah ketidakpastian. Ada 1 lagu anthemku di tahun 2020 yang bisa jadi pengingat untuk menjalani 2021 dengan percaya kalau ada yang menjamin dan menggenggam masa depan kita dalam rancangannya yang indah.

Ajarku berserah, kuasai mataku

bahwa Kau besar, menggenggam hidupku.

Walau ku berjalan di lembah yang kelam

tenang jiwaku s’bab Kau besertaku.

 

Selama ku hidup, apapun musimku

kupercaya kebesaranMu, kekuatanku di dalamMu.

Kus’rahkan hidupku, akui kuasaMu

kuserukan kebesaranMu, masa depanku terjaga di tanganMu”



Cherishing 2021 with a grateful heart knowing that God is good and His Love endures forever.

Happy New Year, folks!

Cheers,

Peny Damanik


Comments

  1. Hi! That’s a lovely writing, kinda big fan of yours, pls keep writing to keep the lights on for others

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Symphony Of the Tiny Cloud

my last high school day :_(

collecting the expressions